Sunday, March 12, 2006

Sicantik dari Goalpara.


Gadis cantik montok berkulit gemerlap ini "kutemukan" di warung bakso. Di bulan Juli 2005 saat lagi mesen bakso tapi yang dibungkus. Sicantik bergaun terusan pink ini membuatku yang lagi duduk dimeja #3 RM Padang Raisson terheran, kok doyan banget sama bubuk merica yang memang membuat tubuh menjadi hangat tapi bisa rawan sariawan itu. Pertemuan berikutnya di booth wartel, sicantik ini nelepon ke Medan seharga lebih dari limpul. Malahan terkadang sampai mencapai angka cepeceng segala.
Pernah juga kusapa, "Kenapa non. Apa ada khabar buruk?" Manakala wajahnya tampak murung dengan mata merah kebasah-basahan. Namun sicantik ini cuma geleng kepala.
Sejujurnya kalau melihat penampilannya kirain mah gadis ini berasal dari mess Barru.
Namun ketika dari logatnya kentara kalau sicantik ini mojang Pasundan. Mana kalau jumpa kami berdua cuma kenal kerbo, saling menyapanya juga bergaya kebo.
Dianya kalau manggil juga kadang "bapak" terkadang "oom". Kalau aku manggilnya "non". Ketika dia pulang basah kuyup mana kali Cideng lagi meluap, aku baru tahu kalau dianya gawe disebuah kantor di Jalan Teluk Betung.
"Hati2 neng. Jangan sampai terjatuh ya." Seruku dari meja kasier pada waktu itu.
"Kenapa oom?" Senyumnya dengan heran.
"Kalau oom kapan jatuh ya sakit di pantat." Godaku. Dan sicantik pun tertawa lebar.
Nah nah nah, baru ketahuan ya. Ternyata susunan giginya gak rata.
Tapi gak usah kawatir non. Masih mending punya gigi gak rata, katimbang punya gigi rompal karena selagi jongkok diseruduk kambing. Buat makan suuk aja susah ngunyah.
Suatu ketika dibulan Ramadhan 1426H, Wandi lapor kalau sicantik ini ternyata nelepon ke Sukabumi karena ortunya ada di Goalpara. Pantesan kulitnya elok halus agaknya sejak bayi dah terkena uap dan aroma teh Giju dari Goalpara yang terkenal itu.
Buatku khusushan sicantik dari Goalpara itu agaknya juga kenalannya jeng Fiona.
Pernah sih disuatu sore di bulan puasa itu mereka tampak akrab bertiga ketika jeng Fiona habis belanja buat berbuka puasa yang dijinjing dalam kantong kresek hitam. Jeng Fiona tampak akrab bicara sambil menatapi penampilan yang "lucu kawas kaleci" sicantik yang lagi memesan bakso bungkus di KK31 itu. Dan aku malah asyik mengamati tampilan siajeng dari anjung pemindaian alias jendela nako. Namanya juga lagi taeun.

No comments: