Monday, March 27, 2006

Flu berat, dinginnya serasa asbak deh.


Semenjak turun gunung seminggu yang lalu, badan terasa meriang, batuk dan pilek berkepanjangan.
Selama seminggu itu aktifitas juga kebanyakan makan dan tidur, untuk memulihkan tenaga dan pisik.
Paling parah adalah suasana hati yang sensitif, sulit konsentrasi atas hal2 yang rutin sekalipun.
Mana sejak Jum'at malam yang lalu, ambu 2 hari di Tangerang, ajeng 2 hari tak tampak, Wandi mudik. Sabtu malam Minggu, e-eh Jamal malahan pergi dengan undangan makan bersama Banu dan teman2. Janjinya sih 2 jam, jam 21 dah balik. Tetapi ternyata mulur sampai 22:30, "Sorry Beh." Katanya singkat sembari cengar cengir. Tapi aku maklumi kok. Namanya juga abg swit sepentin aja.
Atuh puguh selama 4 jam itu aku mana terbatuk mana ngingsrek, mana kedinginan AC belakang aja dimatikan. Akhirnya bakdal 'Isya jam 23 aku lalu tidur meringkuk sendirian. Terasa sekali kehadiran sosok ajudan yah. Biasanya aku observasi di pintu air atau memindai di anjungan buat sekedar memandangi lenggang diajeng melintas pulang. Hari ini malahan sibuk bersama Taufik, membicarakan sosok Emilia peneliti politik LIPI. Tapi Wandi lapor sekira jam 18:20 melihat diajeng bersama Riri tengah membeli gorengan didepan. Kayaknya sih pulang gawe lalu belanja ke Sogo, busananya mengenakan kemeja coklat bergaun hitam. Sederhana yah, namun aku butuh banget akan kehadiran sosoknya jangka panjang lho.

No comments: