Tuesday, March 28, 2006

Misty, misteri entah mimpi yang gak terungkapkan..


Akhirnya sebagai manusia hidup, ya tetap aja kudu memandang realita yang ada. Kayaknya percuma aja deh ditunggu khabar baiknya sejak 27 Nop 2005. Yaitu 10 hari sejak diajeng kembali dari mudik ke Pekalongan. Yaitu 10 hari setelah aku pulih dari demamalarindutropikangen dan vertigo. Yaitu 10 hari si Pitrah genjul itu menghilang ke Bogor dan gak ada khabarnya. Yaitu sejak aku kirim surat pertama yang kusertakan no hape ku buat komunikasi. Setelah segala jalan yang sekira ma'ruf kutempuh, sekedar buat satu senyumannya. Huh, tongboro mau senyum segala. Kutegor aja biwirnya termanyun entah termonyong. Matak pegel kehati matak bikin suudhan matak ngumpulin bibit bomwaktu kemanusiaan. Ibarat melakukan upaya penerangan ke lorong gelapnya hati sanubari inkonfidensial. Jemari yang digunakan juga bukannya cuma 3, jempol telunjuk jaritengah. Namun sudah kesepuluh jemari tangan telah dikerahkan selama 5 bulan bergantian. Sampai2 kalau mungkin ke 10 jari kaki juga. Tapi kan secara nalar gak mungkin aja. Makanya dengan tangan pegal dan hati lelah, kubiarkan lorong hati menggelap kembali. Bukan jodoh saja kalau segala upaya untuk sambung silaturahmi menjadi mentok melulu. Kapan kalau memang dasar jodoh mah, Insyallah, apa2nya juga menjadi gampang banget. Meskipun dengan sepenuh hati aku masih sangat berharapkan semoga diajeng jodohku. Buatku apapun, meskipun umumnya bikin nyengir humiliating, namun engkau tetap mempesona kok jeng. Kalau engkau hadirkan satu senyum saja, segalanya jadi okeh kok. Terimakasih ya bagi mereka yang telah membantuku tulus gaktulus, buat pendekatan. Diam2 ternyata aku telah melibatkan banyak orang, sejak kompilasi data sampai ke distribusi 2 surat. Kapan yang kedua dikembalikan utuh yang matak bikin malu saja. Buat satu proyek yang gak puguh dan telah menelantarkan akan tugas2 pokok dan rutin. Ternyata kalau gak punya cukup wibawa, susah juga kepingin memiliki pesona Pekalongan ini. Entah nanti bagaimana sesungguhnya jalan hidup, apa masih seperti pipit makan ketam. Diajeng masih merupakan misteri entah mimpi yang belum terungkap. Tapi aku gak putus harap, go-ahead aja.

No comments: