Thursday, January 24, 2008

Mayo Atrisa



Dara manis Jambi yang berkulit kuning bening ini kost di KK37. Tapi sudah hampir 2 minggu menjadi klien warnet, sambil mencari tempat kost baru. Tentu aja kusarankan di Menara. Alumnus HNI Bandung ini mengeluti kesehariannya di kitchen hotel berbintang di Jalan Thamrin. Hehe jadi ingat pernah kerja selama 3 bulan di kitchen hotel Asoka di 1970an
“Pic Mayo dengan busana cheong-sam apik punya tuh. Boleh gak bapak simpan diblog.”
“Klo oom suka silahkan aja. Tapi pic itu biasa aja deh oom.” Tawanya manis.
“Gak biasa ah. Tapi rhuuuuuuaaaaarrrrr biasa kok.” Godaku. Tawanya kian cantik aja..
“Oom juga ada sepupu di Jambi tuh. Rumahnya di jalan Camar II.”
“Waduh Ayo gak tau jalan Camar dimana tuh oom.” Tawanya masih cantik.
“Mayo tau gak ruko Matahari?”
“Rumah Ayo dekat ruko Matahari tuh oom.” Sibuknya merabai tas jinjingnya.
“Sepupu oom rumahnya dibelakang ruko Matahari. Ya udah, nanti kapan2 kita ngobrol lagi ya.” Tawaku yang dijawab dengan senyumannya. Lantas setelah mengiyakan, sosok cantik Mayo melenggang kearah KK40.
.

Tuesday, January 22, 2008

Kemeja hitam muda cantik...

Jam 17.00, selagi duduk di anjungan rohto bersama Ade dan Evan sambil menikmati jus jambu merah bikinan ambu. Dari belakang melintas Ajeng menuju ke Menara. Sikapnya memang tenang, tapi langkahnya tak gemulai. Tungkainya disangga oleh sepasang sandal kulit teple kuning, memperlihatkan tendon yang agak tebal. Tangan kiri menjinjing tas besar. Pesonanya justru datang dari kemeja hitam muda cantik yang disangga oleh rok apik berbahan lurik bergaris lebar hijau dan ungu. Rambut sekuduknya selalu hitam tampak agak bergelombang. Sayang tak sempat tampak rona wajahnya, juga disaat membuka pintu kecil ke menara...

Sunday, January 20, 2008

Gituh lho.



Duh dah lama banget gak pernah melihat Ajeng, smp tadi siang sekira jam 11.25 ketika tengah berbincang bersama Ade dianjungan rohto. Sidemplon itu melintas dari menara. Kayak yang baru pulang liburan di pantai deh, inipun cuma asumsi dari melihat pekulitannya yang lebih gelap. Dikenakannya t-shirt putih dan celana bermuda hijau pupus berkotak kecil2, rambutnya ditutup dengan setangan semu kuning. Tungkainya bersangga kepada sepasang sandal jepit leisure. Langkahnya masih tetap segemulainya Ajeng. Gituh lho.

Thursday, January 17, 2008

Okta



Sejak poagi ISP ngampret gak jalan, akibatnya suhu warnet semakin panas. Makanya kubuka aja pintu, lalu duduk di anjungan rohto. Sekira jam 07.15 dari arah belakang terdengar sapaan manis lembut.
"Selamat pagi pak Eman..." Kiranya Okta tampil dengan wajah segar dan senyum mengembang. Duh busana gelapnya tampak serasi dengan bangun tubuh dan kuning tungkainya yang ditopang oleh sepasang sendal kulit khas Jogya. Lengan kanan mencangking blazer hitam.
"Selamat pagi nduk. Apa khabar?"
"Alhamdulillah baik pak. Bapak gimana, sehat khan?" Tawanya mengorak membentuk lesung pipit manis di wajahnya dan  sudut matanya menjadi lucu.
"Alhamdulillah sehat nduk. Kok lama gak kelihatan?"
"Iya pak, aku pulangnya malam terus."
"Kantor Plaza Indonesia tengah sibuk rupanya."
"Aku udah gak disana lagi pak. Tapi di Ritz Carlton. Membuka wawasan baru kok pak."
"Klo gitu sekarang nduk menetap disini ya." Wajahnya tampak terdelong mikir sesaat.
"Klo di Plaza kan sebagai representatif dari hotel di Jogya."
"Oh iya pak, sekarang akau menetap disini."
"Klo begitu nduk jaga sehat kuat buat meraih sukses ya..."
"Terimakasih pak. Klo begitu ssaya permisi dulu nya pak."
"Iya nduk. Selamat jalan. Hati2 ya..."
"Iya pak. Bapak juga ya..." Senyumnya apik tenan lho. Lantas Okta melenggang meneruskan langkah di tungkai lencir kuningnya itu, yang kupandangi smp berbelok kiri di KK40.

Wednesday, January 16, 2008

Dhani



Alhamdulillah. Sore ini kedatangan jeng Dhani yang bukan cuma cantik anggun tapi juga manis budi bahasa. Hehe, duduk di pc # 15 sedari jam 18.14 selama 12 menit itu buat kirim email ke kantornya."Sudah oom, saya cuma kirim email ke kantor aja kok. Jadi klo diperlukan gak usah datang karena jauh."
"Duh untung dong klo bisa begitu." Tawaku senang. Tadinya malahan mo nanya kerja dimana, karena rupanya bukan di Plasa Indonesia seperti Okta. Tapi dengan sopan kutahan.
"Klo Okta dah lama ndak kesini ya oom?" Senyumnya.
"Iya tuh jeng Dhani. Sejak Idul Fitri baru sempat kemarin terlihat melintas."
"Iya oom, Okta pulangnya sering malam."
"Iya jeng. Tentu Okta dah cape dan perlu segera istirahat. Maaf, klo dari nada bicara kayaknya jeng Dhani ini dari Yogya juga ya?"
"Iya tuh oom." Tawanya serasi dengan busananya yang tampil eksotis beraksen kecubuing itu.
"Apa oom dari sana juga?"Ttatapnya demngan mata jeli rada menyelidik.
"Oh bukan. Klo oom dari Kuningan."
"Klo tante?"
"Klo tante dari Sukabumi. Tapi oom tau penggunaan bahasa Jawa sekedar buat pergaulan aja."
"Oh gitu ya oom. Bagus tuhn bisa buat banyak keperluan."
"Iya jeng Dhani, oom biasanya lakukan buat rame2in nulis di email atau blog aja kok. Ngomong2, beberapa waktu yang lalu oom melintas tempat kost. Lalu tampaknya Adenium lagi berbungan mekar indah. Gak tahan, lalu oom potretin aja. Kata Sapta sih, tanamannya Elia."
"Iya tuh oom. Elia memang suka kepada tanam2an bunga."
Dari Sapta oom dengar klo Sapta suka masak, klo Okta suka berbenah. Gak tau nih klo sicantik yang ini sukanya apa?"
"Klo saya gak punya hobby oom. Sukanya tidur."
"Klo suka tidur biasanya suka makan dan akan tampak kepada bagun tubuhnya. Tapi jeng Dhani ini bangun tubuhnya indah kok. Oh ya namanya Wardhani ya?"
"Bukan kok oom. Dhani Permatasari."
"Duh makasih ya. Oom jadi tau nih namanya yang cantik begini."
"Hehe,  gpp kok oom. Udah ya oom saya pamit dulu."
"Oh ya mari jeng, makasih ya. Salam buat Okta."
"Pasti saya sampaikan oom. Sampaikan juga salam saya buat tante. Selamat sore."
"Iya jeng, selamat sore. Istirahat yang nyaman ya."
"Iya oom. Terimaksih." Dan senyum cantik lembut itupun melenggang dengan ayunya, dibawah sebentuk tatapan pesona yang menembus kaca sebelah konter kasier.

Tuesday, January 01, 2008

Vee-tee




Gadis cantik kecil mungil imut ini ternyata kakak kandung Heny Febrianti. Yang namanya sosok kecil itu biasanya rame. Dan Fetty memang rame kok. Mana senang banget klo kugodain apa aja. Kukenal dia waktu gunakan wartel, di malam Jemuah, 22 Nov 2007 jam 22.00. Pas malaman yang besok paginya jam 06.45 aku terkena musibah crash-landing di wc nubruk tempayan itu lho. Dianya mah cuma ganda ketawa aja waktu kugodain. klo ketawa mata nya tampak sipit kayak celengan semar. "Huh aa mah, suka bisa aja deh." Keplaknya.