Sunday, April 29, 2007

Kiki, Nanda, Riri, Emil,

Kiki datang ke warnet di jam 15 tapi jaringan lagi ngadat. Baru jam 16.33 datang lagi disaat warnet dah lancar. Kiki duduk di pc #4 selama 123 menit. Selagi Kiki masih sibuk ngotret pc, kemudian datang Nanda bersama Riri yang mo ngeprint data.pdf Imigrasi USA buat urus Visa Tourist. Riri lalu duduk di pc #5 di jm 20.30 check email di gmail.com. Kemudian datang Emil yng duduk di pc #1 di jam 20.35 selama 92 menit. Riri yang katanya dah tinggal di lantai 3 Menaragading sejak Ramadhan 2005, kayaknya gak kenal sama Emil teman dekatnya Ajeng. Begitu juga dengan Kiki yang tadinya cuwek2an aja. Baru manggil Kiki setelah kuberitahu. Anehnya Nanda baru tahu klo Kiki sama2 mojang Bandung. Ternyata dunia Menaragading itu sedemikian luasnya. Masuk akal juga klo dulu di Nopember 2005, Nuri kurir suratku gak kenal sama Ajeng. Tapi Nunik malah tahu dan dia yang menyeploskan suratku kebawah pintu kamar Ajeng.
Di jam 21.30 Riri datang lagi buat scan KTP Bogornya meski tadinya pc Kasier lagi ngadat. Setelh ku restart pc menjadi normal kembali lalu dilakukan snning dan printing sementara Riri duduk di pc #15 sedari jam 21.35 selama 40 menit.
Dari bincangan ternyata Riri kerja di perusahaan Security Advisory di Wisma Nusantara. Bisa aja ada koneksitas dengan PT AON Indonesia tempat neng Wiena berkarya. Karena sama2 PT yang berafiliasi ke perusahaan di Amerika.

Friday, April 27, 2007

Emil


Semalam jam 19.35 Emil datang buat check email di yahoo. Meski dibilang Yahoo lagi lembet dianya tetap aja duduk di pc #1, sembari katanya dimana2 juga memang lagi susah buka Yahoo. Iy sih laporan dari teman2 YM Wandi di Jabedetabog, Bandung, Semarang, Surabaya juga menyatakan masalah yang sama. Klo ada yang tanya kubilang aja masalah laten sehubungan dengan aktivitas semesteran Corona Matahari yang mengganggu Ionosphere. Tumben malam itu Emil tampak rapi mana banyak ngobrol tatkala kusebut kata Warakas. Lalu ujungnya dia bilang dah lama baca emailku. Tapi belum bisa hubungi Mila yang memang selalu sibuk itu. Emil tampaknya banyak mikir dan sering bilang, "It's your problem with Mila." Iya sih, tapi kan Emil teman dekatnya sampe klo ngobrol make elu gua segala. Boleh dong aku minta bantuannya buat satu maksud baik.
Jam 20.30 Emil selesai buka Yahoo meski dengan sejumlah kesulitan. Lalu kubilang ke Adel gak usah bayar. tapi Emil ngotot mo bayar.

Dewi & Maria

Gadis Solo lajang cantik 32 tahun itu bernama Dewi. Kemarin, sejak awal datang aku sempat ngintipin sosoknya dari celah pintu dapur. Entah gimana tapi rasanya merasa akrab aja. Smp Wandi tampak merasa terheran. Mana Dewi bilang aku funky lagi. Sambil banyak ngobrol dan bercanda Dewi yang muji duduk di pc #1  jam 09.15 itu kayak
nya juga suka aja menanggapi. Setelah kuberikan komplimen teh manis panas seduhan dan jatah Adel. Dari meja kasier sering 
banget kutatapi tampilannya yang ayu. Mana klo rambutnya disanggul simple membuat kulit 
leher dan wajahnya semakin mancur aja. Tapi kayakya Dewi sadar kok sering kutatapi dan rasa
nya menikmatinya juga. Gileh, Dewi yang baru sekali datang ke warnet Raisone bahkan Raisson 
itu agaknya betah banget. Terbukti dianya baru selesai pada jam 14.25 atau selama 305 menit. Iya sih dengan lucunya saat bangun Dewi mengibaskan ekornya dengan pegalnya. Namanya juga duduk gak sempat bangun selama lebih dari 5 jam. Jujur ya, bentuk jemarinya gak bisa nyaingin mancur gemerlapnya milikAjeng deh. 
Yang sama betahnya juga Maria. Dia mulai di pc #1 sejak 13.40. Begitu Dewi pulang, Maria 
lantas pindah ke pc pavoritnya#15.   Baru selesai setelah Maghrib ketika aku lagi ngobrol bersama Ade 
dan pak Fuad dari Bina Wartel pada 18.27  u Maria duduk selama 287 menit.     

                                                                 

Saturday, April 21, 2007

URL http://pajaktaxes.blogspot.com/


Jam 12.05 Ajeng tampak melintas mengenakan busana rumahan yang santai. Kaus oblong orange dipadu dengan celana pantai bahan kos biru marine daaaaaannn sandal putih. Kiranya pemilik kulit putih kekuningan cemerlang itu mo ke gerobag bakso mas Marno. 10 menit kemudian melintas lagi kearah Menaragading. Tapi dari pc #15 sempat tertangkap langgeor tungkai kirinya yang aduhai lenggangnya. Susah juga sih ngartiinnya, apakah lirik sudut matanya itu memang coba menembus suasana warnet yah? Ada geer juga sih.
Paduan orange-bluemarine-putih itu pertanda apa yah? Lapar kepingin bakso aja kalih.

Friday, April 20, 2007

Walaaah Jeng, kepingin konsul Forex nih...



Selagi Jamal pamit ke Wandi yang lagi makan di dapur. Aku kedepan buat pindahkan tas gantung Jamal yang digeletakin di pintu masuk. Jam 08.57. Selagi aku memindahkannya ke atas sadel Thunder, tampak Ajeng melintas buat beraktifitas. Wuilih ayune. Dengan rambut diikat dan tas kantor hitam yang dikepit di kelek kiri. Ajeng melenggang dengan anggun yang telapak kakinya disangga selop tali coklat semi high-heel. Pagi ini Ajeng tampak ceria mengenakan span pinky dengan kaus hitam bermotif bergaris timbul long sleeve. Klo tahu tentu dong kusapa, biar entah gimanapun juga hasilnya. Mumpung punya jalan buat mendekatinya sekali lagi lagi lagi.
Walaaaahhhh Jeng, lantas gimana aku kudu mendekatinya buat konsul soal Forex ya?

Tapi apa Ajeng nya mau yah?

Kemarin sore sempet kesel juga sih kepada tim prospek dari Maxgain BEJ.  Mereka masih aja datang juga sementara pikiranku masih dipenuhi janji ketemu personil Bina Wartel yang juga molor janji tarik kabel sejak Selasa 2 hari yang lalu yang katanya wartel langsung bisa operasi. Padahal di jam 12.17 aku dah call Nia buat batalkan janji temu. Masa sih Nia gak sampaikan pesanku kepada Gultom yang bilang klo sampai jam 14.30 tadi Nia belum masuk kantor. Karena dari nada bicaranya aku yakin klo Nia ada di kantor bahkan tengah berada bersama Gultom karena Nia memanggil aku Bapak. Padahal klo lagi gak ada orang Nia memanggil aku Aa. Karena sudah kepalang datang mana dalam hujan gerimis mana make motor lagi, sementara dari Telkom juga belum kelihatan senyumnya commited nya. Dengan nada bariton aku persilahkan Gultom dan Wiro melakukan uji prospek sambil menyerahkan 
data2 tertulis  seperlunya. Ada 10 menitan kami berbincang. Mereka menjamin kalau ada kerugian transaksi Valas, akan kecil saja. "Kami usahakan keuntungan yang lebih besar yang bisa menutupi kerugian itu."
"Jadi terjamin untung ya?"
"Terjamin 100% sih tidak. Tapi ada bukti yang saya bawa klo klien kami dengn investsi USD 20.000 dalam 3 minggu di bulan ini aja bisa meraup keuntungan USD 9.000."
Seraya menyerahkan selembar copy data transaksi.
"Saat2 ini suasana pedagangan lagi bagus sekali buat investsi." Kata Wiro.
"Klo kerugian yng mungkin terjadi kecil saja. Gak mungkin terjadi total-loss dong ya."
"Iya pak. Team kami menjamin hal seperti itu gak boleh terjadi."
Sayangnya mereka gak bisa jawab dengan nyaman ketika kutanyakan kasus Ibis di Bandung yang kebetulan nama Dirut nya sama 
dengan keponakanku. Suwandi Sopian.  
"Pindah alamat kantor berarti ganti personil pak. Misalnya saya menyerahkan kuasa kepada teman sayaini. Semua biaya operasi saya ang tanggung. Dengan perjanjian ada bagian keuntungan akan diserahkan pak Wiro kepada saya."
"Berarti dana Ibis itu masih ada dong ya. Lantas gimana dengan harapan para nasabah untuk pengembalian uang mereka?"
"Ya gak ada pak."
"Gak dikembalikan? Berarti memang penipuan terencana dong ya."
"Iya pak. Karena Ibis gak bergabung dengan kami. Jadi sulit monitornya."
"Yah sama aja bohong dong. Kasihan  para sepuh yang tanam uang akhirnya cuma ditipu aja."
"Begitulah resiko klo tanam uang di organisasi yang gak terdaftar pada kami."
"Akhinya cuma saling lempar alamat buat bikin bingung nasabah ya."
"Iya pak. Klo kami jaga sekali kepercayaan nasabah karena kami pimpinan Fikasa seluruh Indonesia. Klo kami rusak, maka semuanya akan ikut rusak."
"Tapi apa yang bisa kami calon korban lakukan selain berhati hati. Sebab klo sudah jadi korban gak ada jaminan uang kembali. Kayak nasabah Ibis itu. Iya gak?"
"Iya pak." Jawab Gultom lesu lantas terlirik dianya bisik2 ke Wiro saat kubuka situs www.forexnews.com.
"Okay bapak2 makasih atas kedatangannya. Nanti kapan2 saya ke BEJ."
Ujarku sambil bangkit. Tentu saja keduanya juga bangkit meski tampak segan.
Bisa jadi mereka merasa klo misinya kurang berhasil.
Kayaknya aku kudu konsul ke Ajeng deh yang telah pengalaman di Forex.
Tapi apa Ajeng nya mau yah?

Malamnya 19 april 2007 20.27 Gultom kirim sms,
"Selamat malam pak.  Maaf saya lewat sms. Tadi saya lupa member kartunama saya buat bapak. Klo ada hal yang bapak mau tanyakan bisa lewat nomer ini (Gultom BEJ) atau nomer kantor0215150222 ext 280. Atau alamat kami. Gedung BEJ ower 2 Lt 29. Terimakasih."

Kujawab besoknya jam 06.46, "Selamat  pagi pak Gultom. Pesan sudah dimengerti. Makasih."

Thursday, April 19, 2007

Betah banget deh sama sandal putih...


Jam 08.48, tampak Ajeng melenggang dengan santai mengenakan hemp eslilin hijau daun dan pant hitam. Tas kulit besar semi hitam dicangking diu kelek kirinya. Dari gerak langkahnya pasti deh Ajeng mengenakan sandal putihnya. Iya sih selain serasa lebih santai, Ajeng juga tampilannya kian lembut ayu saja. Mana keindahan tungkai sampai ke jemarinya kian tampak mancurnya.

Wednesday, April 18, 2007

Sekali ini serba hijau deh...

Jam 14.49 tampak Ajeng melintas pulng dengan tenangnya., Rambutnya tipis rapih. Mengenakan kemeja hijau muda dan rok hijau pupus. Dikenakannya sandal santai putih. Tas jalannya dikepit di ketiak kiri. Gak terasa kalih ya klo dari belakangnya ada yang perhatikan gemulai jalannya. Lalu dengan tenangnya membuka pintu masuk Menara.

Tata...


Seminggu lalu seorang gadis ayu masuk lalu duduk di pc #1. Gadis yang mengenakan kaos J-Lo abumuda dan jins, pembawaannya kalem cuwek itu kayaknya membuka FS. Tampak perutnya agak ndut. Mungkin aja gak sempat senam. Gak sampai sejam dianya bangkit lalu ke kasier. Kemudian keluar belok kiri. Ternyata ke Menaragading. Agaknya wajah baru. Klo berkesempatan melihatnya melintas gadis itu jalannya lembut dengan wajah manis yang selalu tertunduk. Senin sore 2 hari yang lalu gadis ini kembali melintas pulang saat aku tengah ngobrol ma Ade di anjungan. Dari depan rumah #33 terasa gadis ini sambil jalan sesekali wajah terangkat kayak yang memperhatikan. Begitu dekat kusapa aja, "Pulang non."
Dia menjawabnya dengan seulas senyum manis mata nanap yang dilontarkan sesaat kearah senyumku. Lalu meneruskan jalannya lagi. Kayak yang pulang kerja deh. Sandal kulit teple berwarna kunyit coklat itu menyangga jemari kaki yang tampak cantik bersih kemilau.

Semalam, selagi aku duduk di pc #15 pavorit, tiba2 gadis yang mengenakan kemeja merah dan gaun coklat dan bersandal teple itu langsung duduk di pc #4.
Tiba2 gadis itu menyapaku, menanyakan kok FS lama loadingnya.
"Iya non. Maaf jaringan sejak semalam lagi lambat."
"Lagi buka FS ya... Udah Log-in?"
"Iya pak udah. Tapi loadingnya lama dari tadi belum kebuka juga."
"Klo gitu nanti pindah kesini ya. Saya akan log-out dulu."
"Kan bapak lagi pakai." Senyumnya dengan manis.
"Gpp klo buat kamu non." Senyumku sembari log-out Blogger dan Yahoo.
Sementara berproses aku klik FS yang lumayan cepat segera terbuka.
"Sudah lama tinggal disini?"
"Baru seminggu pak." Wow rupanya begitu pindah langsung ke warnet.
"Tadinya dimana?"
"Bandung pak." Senyumnya semakin mengembang.
"Wow palih mana di Bandungna? Bapak kantos di Bandung."
Tapi gadis itu tampak bingung.
"Maaf pak saya gak bisa basa Sunda. Saya cuma tinggal di Bandung..."
"Oh maaf, asalnya dari mana?"
"Saya orang Jawa pak," tawanya semberi memperlihatkann jemari tangan yang cantik2.
"Bapak dulu sekolah di Bandung?" Sambungnya kian ramah.
"Iya non tahun 1959 sampai 1962 bapak sekolah di SMP Santa Gabriel di Raya Timur."
Tapi gadis itu menggelengkan kepalanya sambil memperlihatkan keindahan sorot matanya.
"Tau jalan Supratman?"
"Klo jalan Supratman, saya tahu pak." senyumnya lucu.
"Lokasinya dekat situ. Supratman ke Raya Timur klo lurus masuk ke jalan Jakarta."
"Iya pak." Agaknya sicantik sudah menemukan kembali memorinya.
Lalu kejelaskan lokasi SMP St Gabriel dekat SMA Bengawan.
"Maaf siapa namanya non?"
"Saya Shinta pak." Jawabnya halus lembut.
Aku lalu bangun meski masih ada beberapa blog yang belum tertutup.
Shinta lalu mengambil alih pc #15. Gak lama page FS nya terbuka.
"Suka FS ya. bapak juga ada page di FS." Tawaku.
"Bapak suka juga. Nanti saya invite ya pak." tawanya lebih santai.
"Boleh tuh." Ujarku mendekatinya seraya menyerahkan ID Yahoo.
"Kok Tata?" katanya sesaat terbaca tulisan "Hai Tata."
"Iya pak itu nama panggilan saya." Senyumnya lagi.
Aku lalu meninggalkannya buat mandi. Ketika kembali ternyata Tata sudah pulang.
Ketika kubuka FS ternyata Tata lupa meng add aku. Yo wes ewes ewes.
Makanya tulisan ini belum ada pic Tata juga. Baru pic neng Desi tersayangku aja.

URL http://www.friendster.com/11664372

Kaki kijang itu mulai suka melontar senyum...

Gadis semampai yang gaya jalannya gemulai bak penari itu penampilnnya selalu ceria. Klo dianya mengenakan rokspan hitam sedengkul biasanya tungkainya dibungkus stocking hitam yng serasi dengan blazer yng juga hitam. Sejak Januari 2006 sosoknya yang wajahnya senantiasa tersenyum dan murah hati itu sepertinya jaim. langkah yang mantap ditandai detak sepatu high-heel itu biasanya jalannya juga nunduk. Kecuali klo sedang berjalan bersama teman2nya akan tampak tawa dan senyum yang manis sekali.

Sekira sebulan belakangan ini, gadis yang lebih sering mengenakan span hitam ini mulai semakin tampak kemanisan dan keramahannya. Belum akrab sih, tapi asal jumpa selalu melontar senyum manis. Klo disapa juga menjawab meski cuma kalimat pendek.
"Selamat sore non. Baru pulang?" Sapaan baku yang kulontarkan dari anjungan rohto itu bersambut dengan. "Iya bapaaaaaakk. Mari paaak." Tawanya dengan matanya yang tersenyum itu dengan bahu rada membungkuk sesaat lalu meneruskan jalannya.

Klo mau melihat karisma keanggunan dan kecantikannya, lakukan disaat dianya melintas mengenakan busana leisure klo sekedar mau makan. Pernah juga dianya mengenakan busana santai seperti yang mau ke Resto atau Disko yang kayaknya mengenakan top-tank gelap yang bahunya ditutupi dengan cardigan cerah. Weleh cantiknya. Gadis hitam manis bertubuh indah ini jarang banget memperlihatkan tungkainya yang slim & slender.

Sunday, April 15, 2007

Kunjungan ke warnet Lina yang ke 2.

Se
Selagi pindah sms Desi dari hpe ke blog, di jam 10.15 tampak Ajeng melenggang bersama Lina Serang. Agaknya mao beli makanan entah cemilan. Mengenakan gaun terusan abu2 muda top-tank yang ditutupi jacket blue-jean bersandal leisure putih. Rambutnya tampak lucu digelung. Sambil jalan, pandangan Lina menuju kedalam warnet. Jam 10.30 kembali melintas kearah Menaragading. Ajeng terus melaju, tapi Lina malahan masuk singgah ke warnet.
"Internet nya jalan pak?" Sapa wajah yang tampak selalu ceria berjilbab itu.
"Jalan non. Silahkan disini." Sambutku seraya mengarahkannya ke pc #13.
Aku sengaja pasang suara, ketika ambu keluar mengantarkan jamu beras kencur kesukaanku.
"Kita kapan ke Serang lagi ya Mah?"
"Klo ke Taspen saya sudah kok." Jawab ambu tepat didepan Lina duduk.
"Bukan ke Taspen. Tapi lihat rumah di Ciracas."
"Nanti aja deh klo urusan Telkom dah selesai." Kata ambu sambil jalan.
Sementara aku kembali duduk di pc #15.
"Sudah pak. Berapa?" Kata Lina 6 menit kemudian seraya bangkit dari korsi.
Sebentar banget, kayaknya sekedar check email.
"Del." Panggilku ke Adelia yang lagi duduk di konter kasier.
Lina lalu melenggang mengarah ke Adel, "Berapa mbak?"
Kuperhatikan langkahnya ketika keluar, sekali ini sosok kuningnya tampak kendor.
 

Wednesday, April 11, 2007

Biji saga diatas kapas putih...


Selagi terima kabar Iin di 18 Maret 2007 dah melahirkan Syiffa Mardiyah di RSB Sari Asih Yangerang. Dari konter kasir pada 15.21 terlirik Ajeng melenggang tenang ke Menaragading. Sosok samping yang cantik ayu itu melenggang dengan tenang sepeti biji saga yang melenggok diatas kapas putih. Kemeja merah diikat pinggangnya di blus hitam lalu kakinya bersandal putih. Langkahnya tenang timpuh sembari mengepit tas jinjing kecoklatan.

Tuesday, April 10, 2007

Ajeng pulang siang kok lesu...


Dari pc#15 di jam 15.10 saat adzan 'Ashar mulai berkumndang, nampak Ajeng melintas menuju Menaragading. Rambutnya rada mengembang terkena terik matahari, berblus longgar putih keabuan yang menutupi sampai ke pinggul gaun lembut warna khaki. Di ketiak kiri terselempang tas kulit besar kayak yang habis belanja saja. Dari langkah dingkut agaknya Ajeng mengenakan sepatu medium-heel 9cm. Cuma rupa yang manis itu nampak capenya. Met istirohah ya Jeng.

Saturday, April 07, 2007

Cokelat mocca


jam 11.55 saat membicarakan kabar Budi yang koma ditabrak motor di Sukabumi, Ajeng tampak melintas cantik dalam blus coklat terang dan celana ngatung mocca. Sandal putih dan rambut pendek semu basah menambah wujud kesegarannya sosoknya. Manalagi gurat garis bahu memperlihatkan kulit punggung elok yang putih kekuningan itu. Dilintasan santai itu Ajeng tampak bicara menunduk kepada temannya, yang berbusana pisahan hijau toska dengan rambut ekorkuda yang nampak mengamati tulisan kaca Raisone. Dari belok kanan di KK40, kayaknya mau ke wartel Muslim deh.