Friday, June 09, 2006

Jins biru landung.



Subhanallah. Selagi duduk mencangkung di nako sembari nunggu balasan sms atau call dari si Aa perihal teks invoice PT Vivere, di jam 13:37 diajeng melintas bersama teman wanita dari menara gading. Kedua cuma tampak punggung saja berlalu tanpa berbincang. Rambut diajeng yang diikat memperlihatkan keelokan kepalanya. Dikenakannya blus entah hemp hitam dengan jins biru landung yang menutupi sepatunya. Iya, dari gaya jalannya kayaknya mengenakan sepatu hak tinggi hitam. Sekali ini diajeng tidak membawa tas apapun. Kayaknya mau belanja di Sogo deh. Karena di jembatan, bayangannya cepat sekali hilangnya. Aduhai apapun yang dikenakannya, tampilannya tetap memeraki-atiku.

Tuesday, June 06, 2006

Semangat bantu Yogya.



Subhanallah. Jam 17:27 manakala aku menghampiri kaca nako tampak diajeng tengah berbincang dengan Adi. Agaknya tengah dibicarakan route perjalanan terbaik untuk ke Yogya. Diajeng yang mengenakan busana kemeja hitam dengan gaun putih dan selop putih itu tangan kanannya tampak memetakan citra. Menurut rencananya Adi salah seorang pengurus Remaja Masjid Baitul Huda akan bersama rombongan membawa bantuan makanan siap saji ke Bantul. Bahkan rencananya akan bertemu dengan Ade yang juga membawa 7 orang dengan 2 kamera video untuk meliput berita gempa Bantul. Ade bahkan sudah sampai di Yogya sejak 4 Juni 2006 jam 18:37 menurut sms yang dikirimkannya dari Yogya. Semoga sehat sukses selamat dalam perjalanan peliputan dan bantuan. Juga pulangnya sampai ke rumah masing2. Wassalam.

Thursday, June 01, 2006

Sumuknya Jakarta.



Subhanallah. Semalam dah janjian mau pergi pagi dianter Lardi jam 7. Tapi sumuknya Jakarta? Alhamdulillah. Sampai jam 22 keringat masih mengucur sampai buka kaus lalu ngadem di nako. Gak tahan jam 22:30 aku mandi. Hawa uap keringat naik keseantero kepala membuat mataku kunang2. Takut terjadi hal2 yang tak diinginkan aku segera jongkok lalu perlahan menggosoki seantero tubuh dengan waslap. Namun akhirnya mandi betulan sambil keramasan segala. Alhamdulillah semalam bisa tidur meski sangat nyenyak amblas bablas baru bangun dikumandang adzan Dhuhur jam 12 siang. Janjian dengan Lardi tentunya batal demi eman. Biasalah klo Pengelola lagi istirohah tak ada apapun yang boleh membangunkannya. Sampai bangun sendiri. Ini juga berlaku bagi personel Raisson lainnya. Bakdal Maghrib baru aku berani keluar buat menemui Lardi dan bikin janji baru. Tatkala duduk sambil minum fruit-tea tampak Mira melintas ke KK40. Gadis Minang ini lantas saja senyum menghampiri untuk sekedar mencium tanganku. Kami lalu ngobrol sambil berdiri didepan RM Sunda. Mira lapor, tempat tugasnya pindah ke EX Kuningan. Jam 19:05 selagi ngobrol tampak diajeng mengarah ke KK 40. Busananya tampak lembut cerah dengan sandal selop putih. Sambil menunduk dengan langkah tenang diajeng masuk ke KK40 menuju menara gading. Selamat beristirahat ya diajeng. Subhanallah, akankah ada kesempatan buat kami silaturahmi dan bincang untuk meredakan ketakpastian yang bakal jadi beban begitu aku kembali ke Tangerang atau kemanapun kakiku akan melangkah kelak. Rencana sih besok sore mau ke Bukit Sentul buat menggantikan Ibu Een ngurusi jeng Gabby sampai Minggu sore. Aku gak ikut karena Wandi pulang mudik. Mana hari Minggu 4 Juni 2006 aku akan ada pertemuan keluarga Raison buat membicarakan teknis transaksi Raison. Wallohu.