Tuesday, March 21, 2006

Sepatu kuning motif kulit ular nampak fancy lho.



Selagi berbincang sama Wandi perihal perjalanan ke Cipanas yang menghebohkan keluargaku itu, sambil mendengarkan tiupan trumpetist Louis Amstrong, jam 08:25 diajeng melintas dalam paduan busana yang nyetem dan manis. Gimana nggak manis, atasan pakai kemeja cokelat. Keratan gaun krem membuatnya tampak demplon. Tungkai yang kuning langsat itu dialasi dengan sepatu fat-heel 7cm berwarna kuning dengan motif kulit ular sawah yang kuning pula. Membuat tampilan diajeng jadi fancy deh. Langkah yang tenang itu membuatnya tampil semakin manis aja. Padahal kemarin aku tunggu lintasannya di bus-shelter Nikko namun nihil sampai jam 09:02, saat bus 79 yang akan membawaku ke UKI datang. Lalu menderu lagi dengan sangitnya karena kata supir plat kopplingnya terbakar. Wah wah wah, dasar supir bandel. Apa dikiranya penumpang itu bukannya sumber rezekinya? Tapi sekadar onggokan mahluk yang menjemukan saking rutinnya tiap hari angkut penumpang.

No comments: