Friday, April 14, 2006

Lintasan di menjelang shalat Jumat.


Pagi sekali ambu dah datang dari Tangerang, karena rencananya mau ke Kuningan. Tapi karena semalaman aku gak bisa tidur maka acara pagi berubah menjadi cupping. Yakni pengkopan punggung dan betis agar aku bisa tidur. Dan aku memang tidur dengqan cangkir2 kop berlekatan dipunggung dengqan kapasitas 2 sedotan. Pengenaan dengan lebih dari 2 sedotan memang terasa lebih nyaman meski agak sakit, namun untuk jangka waktu lebih dari 15 menit bisa menyebabkan pelepuhan kulit ari yang nantinya akan meninggalkan bekas seperti cacad kulit akibat tergesek aspal jalanan.
Begitu aku bangun dengan rasa lapar aku segera minta dicopoti lantas dilakukan pengurutan untuk mempercepat hilangnya tanda lebam bundar dikulit. Aku lalu duduk di nako sambil menikmati seduhan kopi dan 3 keping kuwe lupis berkinca dan sekotak kuwe nastar buah tangan ambu dari Tangerang.
Selagi ngobrol perihal kelakuan Ade yang lagi super sibuk yang pulangnya selalu selalu sekitar jam 01 itu. Bayangkan aja cucian hari Rabu yang lalu baru dijemur semalam, tentu saja cucian bau bangkai yang kudu dibilas lagi. Dikuatirkan justru kesehatannya takut sakit yang matak wah.
Selagi ngobrol itu di jam 10:55 tampak diajeng melintas, tangan kirinya berpayung hitam karena cuaca mendung rintik, tangan kanan menjinjing kresek hitam agaknya habis membeli makan siang. Diajeng mengenakan blus hitam dengan gaun putih berpalet merah berbahan halus seperti sutera. Disebelah kanannya berjalan Diana yang keduanya tampak tertawa entah karena digodai Beng2 yang lagi ngobrol bersama kakak2nya. Entah diajeng mengenakan sandal apa, namun penampilannya sungguh memukau. Bayangkan kulitnya tampak enay (kuning bening) mempesona. Subhanallah. Tak lama kemudian speker masjid mengumandangkan bacaan quro sebagai panggilan shalat Jumah yang tengah hari itu KK tengah diguyur hujan deras. Aku sendiri sampai berpayung lipat kelengkapan dari tas kantor ambu.

No comments: