Wednesday, October 15, 2008

Gak terbayangkan betapa cantik langsatnya dara itu.




Seminggu yang lalu dara berkaus coklat susu dengan panties bermudian kotak ini masuk lalu duduk di pc#5.  Ketika meliwatiku rasanya aku kenal dengan sosok, raut dan senyuman manisnya. Kemudian dianya duduk sambil bersila diatas kursi roda berjok merah. Buih, berkali kutatapi sosok eloknya seraya akunya rajin aja mengelusi putih tungkainya yang elok. Hari dah malam sekira jam 22, mataku dah berat kepingin segera merebahkan diri. lalu operasionil kuserahkan kepada Adel.

Dua hari kemudian sekira jam 22.02 dianya datang lagi bersama teman wanita dan teman co yang bergaya gay. Dianya duduk di pc #5, teman co di pc #4 sedang teman wanitanya di pc #15. Gileh, kulit langsat berjins hitam itu seronok betul di blus hijau metaliknya. Ketika duduk itu belahan dadanya tampak rendah, sehingga keelokan tepi dadanya tersembul mengkesiapkan. Selesai buka email, teman cowoknya mendekati konter kasier. Lalu diambilnya gitar akustik yang tersedia dan dipentilinya senarnya dengan irama yang eman halus.
"Boleh saya pake gitarnya ya oom." Tawanya menatapiku.
"Hehe, silahkan aja memang sengaja disediakan buat dipetik kok." Tawaku renyah.
Tak lama sicantik juga selesai dengan  pc lalu duduk menjajarinya dikursi tunggu. Si cowok segera bangun dengan  rupa jengah, dan sidara dengan agak manyun lalu duduk mencangkung sambil lengan langsat cantiknya memeluk dan mementili gitar tanpa nada.

Ditengadahkannya kepala dan tatap mata kami bentrok ketika dia mengangkat wajahnya kearahku yang sambil berdiri menatapinya.
"Kenapa pak?" tanyanya sambil senyum yang memperlihatkan bundar lingkar bibir yang ranum.
"Weh ternyata neng juga suka main gitar ya. Sayang hatinya lagi jalan kemanaaaa gituh."
"Wah bapak bisa aja. Nggak kemana mana kok pak."
Tak lama temannya selesai, lalu teman co mebayar sejumlah 18.300 buat mereka bertiga. Diluar yang co ke selatan, sedang sidara dan temannya kearah Utara. Ketika ku jejaki ternyata keduanya masuk ke Menaragading.

Semalam yang cowok datang lagi berharudum sweater dengan tutup kepala yang dipakai. Huh, apa gak matak gerah tuh, klo bukannya sekedar mode aja mah? Tak lama sidara elok itu datang menyusul seraya melontarkan senyum manis dan sedikit kerling kepadaku. Sidara lalu menjajari si cowok samnbil tangan kirinya merangkul pundak sicowok. Aku yang duduk menatapi tungklainya yang kembali berbalut panties bermuda cokleat susu itu, tak puas2 memandangi bulatan dengkul dan betisnya. Pandanganku juga luruh sampai ke jemari kakinya. Udahan 10 jemari tangannya yang mulus dan lentik itu teramat menggugah selera.

Tapi sesaat sidara mengintip wajahku seraya tersenyum manis diraut wajahnya yang bergaris kearaban itu. Orang Sunda umumnya bilang Kauman.. Wah aku poatang nih. Weh agaknya sidara memang sadar betul klo aku sering menatapi sosoknya yang indah itu. Aku sudah siapkanm kamera buat memintanya untuk diambil pics nya.

No comments: