Friday, March 30, 2007

Kuangkat wajah dan menatapinya, mata kami sempat bentrok sesaat...


Setelah semalam salah pengertian klo Ade bukannya berhenti tapi cuti kuliah satu semester. Keperluan buat bisa magang dengan tenang itu sudah disampaikannya kepadaku sejak semester lalu. Sambil duduk di anjungan rohto, Ade jug membahas hasratnya buat lebih memajukan dan meningkatkn daya jual usaha. Digicam Canon A-70 yang menurut Datascrip sudah bisa diambil itu diusulkannya buat digunakan menjual jasa potret. Tapi tinta printer warna yang akan digunakan supaya memakai sistim injeksi saja.
Selagi bincang begitu sesosok gadis cantik langsing berkaki indah kayak kijang yang jalannya gemulai kayak penari itu, kembali melintas mwenuju ke Menaragading bersama temannya (bukan Enka)seraya melontar senyum manis dan menyapaku, "Paaaakkkk." Aku meresponsnya dengan senyum dan manggut kepada keduanya. Dikejauhan tepatnya diposisi mas Marno mangkal bersama gerobag baksonya, tampak sosok berkemeja hitam berjins pinky itu tengah ngobrol bersama dua sosok yng sepertinya Etty dan Lina jilbab. Aku masih bincang dengan Ade, manakala di jam 17.57 itu Ajeng melintas dengan gerak nyaman sambil mulutnya mengunyah sesuatu dengan santainya. Entah dianya sengaja meliriki tapi saat kuangkat wajah dan menatapinya mata kami sempat bentrok sesaat. Begitu juga pandangan wajah baik Etty maupun Lina yang melintas dalam hening.
Weleh jeng, gerak mulutmu itu memang sungguh menawan hati kok.

No comments: