Friday, December 01, 2006

Mimik android entah pandangan robotik.


Beberapa waktu yang lalu seorang gadis manis pernah datang ke wartel. Katanya mau menelepon ke luar kota. Gadis itu sudah lama menjadi perhatianku karena sikapnya dan langkahnya yang tenang manakala dianya pulang atau pergi kerja melintasi lokasi Raisone. Aku juga suka memandangi gerakan jemari kakinya yang selalu tampak bersih dan terawat itu. Makanya aku lantas saja menawarkan untuk ikut menggunakan telepon warnet klo memang tujuannya penting. Tapi dianya mengelak karena tujuan meneleponnya juga gak penting. Beberapa hari yang lalu gadis ini yang penampilannya kian mancur dengan mengenakan gaun terusan kuning gading yang kian menampilkan keelokannya melintas di sore hari setelah menggodai gadis cilik anak tertangga. Dia tersenyum lebar manakala kugodai, "Suka sama anak ya non."
Malam ini ketika aku duduk mencangkung di bangku semen, dianya juga melintas mengenakan gaun pisahan dan bersandal teple. Kusapa aja sambil mengingatkan lain kali dianya kupersilahkan klo mau menggunakan telepon untuk keperluan penting misalnya memberi khabar ke keluarga. Sambil berhenti sesaat dianya menjelaskan apa yang dilakukan untuk menelepon saudaranya itu. Lalu banyak bertanya perihal pengetikan di warnet, tarif Internet dan jumlah komputer yang tersedia.
"Banyak ya." Tatapnya ketika kusebutkan 10 dari 15 yang direncanakan. Lalu dianya menanyakan jam buka, untuk kemungkinan dianya datang di siang hari. Dengan akrab gadis Wonosobo itu mohon diri.

Jam 20.38 ketika ingatanku kepada siajeng, apakah sudah sembuh atau tengah beristirahat di kamarnya. Dari kejauhan tampak sosok jangkung menuju kearahku. Makin lama dadaku kok bergetar. Manakala kutegasi bahkan aliran darah serasa berdesir kewajahku. Subhannallah ternyata siajeng yang melangkah dengan tenang entah masih lesu. Kuingin ambil kesempatan ini untuk menyapanya karena jarang betul berkesempatan berjarak sedekat ini. Namun tepat dibelakangnya tampak sosok teman sekosannya berjalan seiring ke menara gading. Mana melihat mimik android dan sorot mata robotiknya. Niatan itu kuurungkan saja. Gak tahu juga kan klo diajeng tengah merasa lelah atau apapun yang sekiranya bakal mengganggu perasaannya. Entahlah klo masih ada kesempatan lain kali mungkin lebih baik. Biarlah tertunda niat baik ini daripada bakalan menjadi prahara baru yang akan semakin memperparah perasaan dan emosinya. Kentara dong orang yang lagi terkenan gangguan emosi. makanya kudu tahu diri lah jangan maksa nanti tambah malu hati.

No comments: