Saturday, February 25, 2006

Subhanallah, kuambil saja kesempatan menyapanya..


Subhanallah. Jam 19:40 nampak Fiona masuk ke warung soto, lalu kutemui sambil membawa 2 leaflet RMS. Kusapa saja Fiona yang tengah duduk di bangku panjang menantikan pesanan bungkus.
"Selamat malam jeng." Sikapnya langsung siaga dengan wajah yang nampak kencang.
Fiona mengenakan blouse tosca yang ditutup dengan sweater abu2 roknya biru cokelat kakinya yang tampak jemari yang indah mengenakan sendal jepit hitam.
Keseluruhan tampilannya memang senantiasa cantik entah ayu mempesona.
"Saya ingin mengundang jeng untuk mencicipi masakan kami di RM Sunda." Jawabku rada gugup.
Gimana gak gugup coba klo bincang kami terakhir terjadi pada 15 Okt 2005.
Mana akunya juga gak siap, kumis dan jenggot belum rapi. Aku mengenakan kaos merah ati bergaris kotak dengan kerah abu2 dan pantalon khaki pastel. Mana alas kaki juga cuma sendal jepit hitam.
"Apa ini?" Sapanya manakala kusodorkan 2 leaflet RMS.
"Ini leaflet tentang RMS jeng. Silahkan jeng datang kapan saja. Minggu lalu saat sebelum badai saya ingin sekali mengundang jeng untuk mencicipi soto tangkar kami."
"Iya?" Tanggapnya cuwek sambil meletakkan 2 leaflet itu di meja layan jongko soto.
"Ada nasi kan?" Tanyanya ke penjual soto. Fiona lalu bangkit menemui penjual sambil meyodorkan selembar uang 20 ribuan. Aku lalu bangkit dan menunggunya di pintu pagar sambil mengamati keindahan jemari kakinya di sebalik kain spanduk jongko soto.
"Saya sungguh mengundang jeng untuk mencicipi masakan kami lho. Saya ingin komentar Jeng."
Sambutku manakala Fiona melangkah pulang sambil menjinjing bungkusan kresek hitam.
"Iya Pak." Jawabnya tanpa senyum yang amat kukangeni itu secuilpun, sambil perlahan melangkah.
"Saya juga ingin tahu resep Soto Pekalongan lho jeng." Sebagai ungkapan selamat malam kepada Fiona. Aku menunggu di lubang pagar sampai Fiona berlalu ke KK 40. Sengaja kulakukan itu buat mencegah pandang mata yang akan mengamati Fiona yang bisa membuatnya merasa malu entah marah lagi. Tapi tetap aja, ternyata ada yang memperhatikan gerak komandan. Namanya juga cengteng.

"Ada apa wa?"
Tanya Ayu yang tengah bergerumbul bersama saudara2nya sambil duduk diboks minuman.
"Ini lho tadi habis mengundang untuk makan di RM kita." Entah juga bagaimana perasaanku.
Alhamdulillah Allahu Akbar. Wa alqaitu 'alaika mahabbattan minni.

No comments: