Friday, February 24, 2006

Speciality, tampilan Fiona.


Ulang tahunku sepi2 saja kecuali aku terima sms ucapan selamat dari Adelia Wulandari Sukabumi dan Wiena Shakuntala, Bogor. Kue ultah berupa cake gulung berwarna cerah pastel antara kuning dan hijau dibawa oleh isteriku sekitar jam 18 saat pulang ngantor. Iya sih neng Wiena menawarkan spesial delivery order dari Pizza Hut. Tapi kujawab aja yang paling kuinginkan ialah tetirah kembali di Sentul biar enak makan dan nyaman tidur. Buat mengembalikan kondisi yang kayaknya kurang gizi. Sebab selama 3 malam aku gak bisa tidur pulas lagi.
Tapi hadiah yang juga berarti adalah hadirnya tampilan Fiona yang feminin di warung Betty pada jam 19:05. Paduan kemeja coklat dan gaun semu kuning American-cotton yang bermotif kotak besar seperti rok etnik yang biasa dikenakan pria Irlandia. Sepatunya hitam yang membuat jalannya menjadi anggun tidak setangkas Srikandi seperti biasanya. Mungkin karena raut wajahnya yang tampak cape. Kayaknya idamannya adalah segera mandi lalu istirohah dengan nyaman sambil melepaskan lelah perjalanan. Melihat tampilannya yang tenang kukira inilah saat yang tepat untuk ujicoba menyapanya dengan memberikan ungkapan, "selamat malam Jeng."
Kecuali di warung yang suasananya ramai, tapi di KK 31 tampaknya agak sepi yang menghindarkannya merasa malu karena disapa seperti 15 Okt 2005 itu. Sebagai persiapan bahkan Louis Amstrong yang musiknya legendaris itu kusuruh diam. Namun perlahan isteriku keluar dari kamar lalu duduk di mushala dekat tumpukan laporan hasil usaha bulan ini yang belum sempat diteliti. Banyak pertanyaan yang harus kujawab seputar perkembangan usaha RM Khas Parahyangan dan pelaporannya.

Dalam situasi begini adalah lebih bijaksana klo kemungkinan kesempatan untuk menyapa Fiona kutunda saja karena pertanyaan2 isteriku memerlukan jawaban yang serius. Hanya saja tatkala terdengar detak sepatu Fiona sempat kutoleh langkahnya sesaat. Dan hadiah yang paling kuinginkan itupun berlalu dalam sunyi. Ya nasib ya nasip. Dan semakin serasa gatal saja rongga dada.

MESTINYA SUNYI ITU ADALAH KEHENINGAN YANG PEKAT, KOSONG TANPA SUARA.
TAPI KERINDUAN KEPADA YANG MEMPESONA ADALAH KESUNYIAN YANG GEMERISIK.
PADA DAUN, PADA TANAH, PADA UDARA, PADA RELUNG HATI DAN KEDUNG JIWA.

No comments: