Thursday, January 17, 2008

Okta



Sejak poagi ISP ngampret gak jalan, akibatnya suhu warnet semakin panas. Makanya kubuka aja pintu, lalu duduk di anjungan rohto. Sekira jam 07.15 dari arah belakang terdengar sapaan manis lembut.
"Selamat pagi pak Eman..." Kiranya Okta tampil dengan wajah segar dan senyum mengembang. Duh busana gelapnya tampak serasi dengan bangun tubuh dan kuning tungkainya yang ditopang oleh sepasang sendal kulit khas Jogya. Lengan kanan mencangking blazer hitam.
"Selamat pagi nduk. Apa khabar?"
"Alhamdulillah baik pak. Bapak gimana, sehat khan?" Tawanya mengorak membentuk lesung pipit manis di wajahnya dan  sudut matanya menjadi lucu.
"Alhamdulillah sehat nduk. Kok lama gak kelihatan?"
"Iya pak, aku pulangnya malam terus."
"Kantor Plaza Indonesia tengah sibuk rupanya."
"Aku udah gak disana lagi pak. Tapi di Ritz Carlton. Membuka wawasan baru kok pak."
"Klo gitu sekarang nduk menetap disini ya." Wajahnya tampak terdelong mikir sesaat.
"Klo di Plaza kan sebagai representatif dari hotel di Jogya."
"Oh iya pak, sekarang akau menetap disini."
"Klo begitu nduk jaga sehat kuat buat meraih sukses ya..."
"Terimakasih pak. Klo begitu ssaya permisi dulu nya pak."
"Iya nduk. Selamat jalan. Hati2 ya..."
"Iya pak. Bapak juga ya..." Senyumnya apik tenan lho. Lantas Okta melenggang meneruskan langkah di tungkai lencir kuningnya itu, yang kupandangi smp berbelok kiri di KK40.

No comments: