Tuesday, November 06, 2007

Okta




Dah lama banget rasanya gak duduk2 di anjungan rohto. Mana kemarin seminggu batuk dan demam. Makanya saat mendingan ini kunikmati di anjungan rohto sambil mengenakan kaos bluwek longsleeves yang di 3 Jan 2006 dibelikan si Aa sama neng di carrefour Lebakbulus waktu dijemput karena mau pingsan segala itu. Huh jadi ingat Ajeng yang dah lama tak tampak gemulai nya setelah beberapa hari Lebaran yang lalu. Sejujurnya yang kutunggu adalah Okta. Kangen akan karakternya yang baik ramah ceria.
Semenjak seminggu menjelang Lebaran Okta dah gak kelihatan. Terakhir yang aku ingat disuatu senja menjelang taraweh Okta pulang bersama Maya. Dianya tulus melambaikan tangan kearahku di kasier warnet selagi melayani Frank. Tentu kujawab lambaiannya, lalu sedikit kuceriterakan kepada Frank akan hangatnya bentuk persahabatan dan rasa manisnya sikap dari hasil budaya saling menghargai itu.

Kayaknya aku mulai duduk di jam 18.30 deh kalau kuhitung perkiraan dari jam hp di kantung celana ramboku. Alhamdulillah harapanku gak sia2 karena di jam 18.55 tampak lenggang Okta yang menuju Menaragading bersama temannya.
Sesaat kutatapi lenggangnya selagi Okta melayani hp nya.
Tak lama satu senyuman mengembang dari wajahnya mengarah kedudukku.
"Bapaaak....." Tawanya dengan lembut. Aku langsung bangkit menyambutnya.
"Sugeng riyadi Okta..." Salamku sesaat setelah menyalami temannya.
"Sugeng riyadi bapak. Selamat Hari Raya..." Tawanya, terasa jemarinya rada dingin.
“Okta lama gak kelihatan sih…” Taewaku seraya masih menggenggami tapak tangannya.
“Saya sering liwat kok pak, tapi bapak aja yang gak tampak..” Tawanya.
“Kemarin liburan pulang ke Jogya?”
“Iya pak. 2 minggu Okta disana.”
“Gimana khabar ibu. Semoga sehat.”
“Alhamdulillah pak. Sehat.”
“Mustinya ibu Okta ajak kemari.” Godaku.
“Kayaknya gak mungkin deh pak..”” Tawanya.





No comments: