Sunday, April 30, 2006
Rini lagi sutris.
Jam 22.05 Rini tampak memasuki teras wartel menjelang ambu ke RM Sunda. Keduanya kuperkenalkan.
"Oh ini yang gadis Palembang itu ya." Kekeh ambu sambil menyalami Rini.
"Ini ya isteri pakcik. Cantik lho." Seru Rini sambil menatapi wajahku.
"Iyolah Rin. Mada-i pakcik kau nih jugo ganteng kok." Tawaku menggodai.
Keduanya lalu saling pamit dan Rini mengikutiku ke wartel.
Wajah Rini tampak kuyu dan muran.
"Kamu nih ngapo Rin? Rai kamu pecak kuyu."
"Aku kan memang biasa begini pakcik." Elaknya.
"Iyolah. Tapi maini kamu tuh bedo nian. Ado apo?"
"Idaklah pakcik." Jawabnya sambil mengusapi kedua matanya.
Aku lalu masuk ke mkonter kasier karena ada yang mau bayar.
"Dhani kemano Rin?"
"Ini aku mau telepon ke kosannya."
"Idak begawe Dhani kau tuh?" Surengku.
"Idak pakcik. Dio ado bae." Murungnya.
"Kamu susah tidur ya. Jangan2 maag kamu kumat."
"Iya pakcik. Malahan semalam aku seperti yang pingsan."
"Pingsan apo kemanjingan?" Kekehku mendengar jeritnya tatkala pupijati telapajk tangan kirinya.
"Iyolah. Kamu tuh saking cemas gelisah gak mau makan dan sulit tidur. Tunggulah barang 5 menuit lagi ya. Aku lagi berusaha mencuplik gambar buat disisipkan nke blog." Rini menunggu di kursi.
Tapi 2 menit kemudian Rini ngotot pamit karena merasa mengantuk ingin segera tidur.
Aku mencoba mnahannya agar dianya bisa curhat sjenak buat melonggarkan beban bathinnya.
"Aduh pakcik aku dah dak kuat. Aku mengantuk sekali sampai dadaku berdegup. Kakiku juga serasa gak napak dan bibirku rasanya seperti kesemutan."
"Hemmh jangan2 gula darah kamu rendah. Ya udah balik sano tapi sebelum tidur bikin dulu teh nasgitel. Habiskan satu gelas es ya, biar ado tenago buat kamu tidur biar nyaman."
Kemudian Rini berlalu setelah sebelumnya memberikan nohape nya.
Jam 22:29 kukirimi sms tapi tak ada jawaban. Asumsiku Rini langsung tidur tanpa minum teh dulu.
Penggerusan tmedian telapak tangan kiri memang buat mengurangi sekresi asam lambung yang suka membuat mual gak napsu makan itu. Juga buat menenteramkan degup jantung bagi gangguan emosi berat yang menimbulkan rasa cemas yang berlebihan yang membuat terlepasnya adrenalin ke aliran darah.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment