Monday, April 10, 2006
Matak bingung deh.
Menjelang Ashar baru pulang dari JaCC bersama ambu membeli sajjadah hijau buat ibu Een dan sepatu pantofel buatku melakukan perjalanan jauh entah buat sehari hari.
Karena gerah maka kaos kubuka lalu kembali duduk dekat nako menggodai Beng-beng yang lagi ngobrol bersama juragan warung Betty. Jam 15|:17 selesai kumandang adzan yang kuikuti dengan membaca doa adzan, dari sudut mata tampaknya seperti diajeng yang tengah memesan jus gelas ABA. Kecuali tata rambut dan kaos oblong kelabu seperti yang tadi siang dikenakannya, jins dan sandalnya sudah berubah. Jins yang dikenakan nya sekarang dengan long-sleeve yang terlipat, juga sandal jepitnya dengan alas tumit yang lebih tinggi seperti sandal geisha. Apalagi tas belanjaan yang dijinjing nya tampak menjadi besar seperti yang dikenakannya di hari Kamis malam sewaktu melintas ke warung sate kambing di KK30/17 tatkala aku tengah makan bertiga ambu dan Haekal.
Menyadari itu aku segera mengenakan kembali kaos dan tak lama diajeng melenggang memasuki KK31 menuju ke menara gading. Tangan kirinya menyentuh bahu kiri Beng-beng sambil berkata, "Yuk."
Lalu berlalu kearah menara gading dengan mimik datar tak berkesan apapun buatku yang tengah menatapinya seperti anjing yang tengah menunggui gerak tuannya.
Kekeh Beng-beng, "kan sudah aku bilang akan menjadikan kamu isteri yang kedua."
Aku tak tahu bagaimana reaksi diajeng atas "candaan?" ini karena pandang mataku terhalang oleh tembok sebelah kanan kanan nako. Namun lama aku coba mencerna kata-kata dari Beng-beng ini............... (jangan2 ada jalur sutera perihalku diantara keduanya.) Segera kulepas kaos untuk menurunkan suhu badan yang serasa meninggi.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment