Monday, April 10, 2006
Panas terik ditanggal merah Maulid Nabi.
Sambil telanjang dada dengan badan gerah, kunikmati semilir angin berhembus melalui sela2 kaca nako yang menerpa kulit bahu dan dada. Hari memang panas terik "membakar" KK31. Terbayang kayak apa rasanya kalau bawa payung lalu berkesempatan menaungi diajeng agar kulitnya tak terkena sun-stroke.
Jam 10:50 diajeng melintas kearah KK40 sambil berpayung motif telur pipit ditangan kanan dan tas karton belanja kecil berwarna coklat ditangan kiri. Dengan nyamannya dikenakannya kaos kelabu berlengan pendek dan jins biru belel ngatung dan bergesper hitam tebal. Dikenakannya sendal jepit kulit hitam berbantalkan karet mentah yang menjadikan gerakannya jadi lincah. Hehehe, buntut rambutnya sudah bisa dikuncir yang menampakkan keindahan kepala dan lehernya. Entah diajeng juga mendengar vokal bassy dalam perbincangan aku dengan ambu perihal keberangkatanku Rabu lusa untuk ikut menghadiri acara Maulid Nabi di salah satu Ponpes di Cianjur. Makanya bibirnya dan raut wajahnya yang kuning mempesona itu terkesan senyuman. Subhanallah, semoga senyuman itu ever-lasting kayak indah segar mistisnya sekuntum vanda. Alhamdulillah atas tampilan diajeng yang selalu aja kukangen.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment