Tuesday, March 07, 2006
Ngebego buat jemput bola.
Kemarin sore terpikir buat jemput bola. Pasalnya gak mungkin aja jeng Fiona mau datang sendiri untuk mencicipi kualitas masakan RM Sunda. Jadi klo ingin beliau datang ya kudu dijemput dengan hormat.
Jadi ceriteranya bakdal shalat Maghrib, jam 18:40 langsung berangkat ke Thamrin. Busana juga sederhana saja cuma make jins lokal dengan kaos abu2 yang sebetulnya disiapkan untuk salin Ade. Tapi karena tidak dipakai ya anggap aja jadi milik. Alas kaki juga cuma sendal jepit. Tapi hp kubawa buat jaga2 ditambah jam cantel yang klo Ade yang make kok pantas deh berjajar dengan kepala gesper yang besar. Jam 18:45 mulailah proses menunggu kedatangan entah dari Busway atau dari bus regular.
Sayangnya penjemputan tak berlangsung mulus sebab sampai jam 19:45 sang Fiona tak kunjung muncul.
Iya sih, selama sejam itu cuaca dingin karena hujan rintik2 sampai sempat menghabiskan 2 batang GGM. Untung juga gak ada patroli Tramtib DKI liwat, kapan sudah berlaku larangan merokok di tempat umum. Mana di areal protokol lagi. Klo ketanggor bisa kena denda 5 juta atau kurungan setahun. Wah wah, salah buatan malahan bisa masuk ke tayangan Buser dong.
Akhirnya penjemputan gagal, lalu dengan bergegas kembali ke markas karena cuaca semakin dingin.
Sambil membayangkan betapa nikmatnya mengisi perut yang sejak tadi keroncongan disela senyum manis dan tawa renyah diajeng. Subhanallah. Manusia hanya punya karsa, tapi Allah SWT pemilik Kawasa. Beginilah resiko penjemputan monek tanpa jalur komunikasi apapun. Jangan2 diajeng memang dah pulang sebelum jam 19:00, karena saat melintas pulangnya juga memang gak menentu.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment